Candi Abang adalah destinasi wisata sejarah yang menarik di Yogyakarta. Terletak di Dusun Sentonorejo, Desa Jogotirto, Kecamatan Berbah, Sleman, Yogyakarta, Candi ini menyimpan nilai sejarah dan keunikan arsitektur yang menarik wisatawan untuk mengunjungi kawasan ini.
Dalam artikel ini, kita akan membahas keunikan dan daya tarik Candi ini sebagai wisata sejarah di Yogyakarta.
Lokasi
Lokasi dan aksesibilitas Candi ini sangat strategis. Berjarak sekitar 15 kilometer dari Kota Yogyakarta, Candi ini mudah dijangkau dengan menggunakan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum. Rute yang biasa diambil adalah melalui jalur Yogyakarta-Wonosari hingga pertigaan Piyungan, kemudian belok ke kiri menuju Jalan Prambanan-Piyungan. Di persimpangan Berbah, Anda akan menemukan papan nama Candi yang menunjukkan arah menuju situs candi ini. Untuk menuju Lokasi Candi, wisatawan juga bisa menggunakan jasa sewa motor jogja oleh Farrago.
Sejarah Singkat
Diperkirakan berasal dari masa Kerajaan Mataram Kuno, situs candi ini menunjukkan ciri khas agama Hindu melalui sisa-sisa reruntuhan yang ditemukan di sekitarnya, seperti yoni.
Deskripsi
Sebagai tempat suci agama Hundu / Buddha karena dianggap sebagai tempat tinggal para dewa, candi berada di lokasi yang lebih tinggi.
Lokasi candi berada di atas bukit kecil yang dengan ukuran 6 meter dan diameter 40 meter.
Sejarah Candi Abang yang berasal dari masa Kerajaan Mataram Kuno membuat situs ini memiliki unsur keagamaan Hindu yang kuat. Hal ini terlihat dari sisa-sisa reruntuhan yang ditemukan di sekitarnya, seperti yoni.
Keunikan
Yang paling menarikĀ adalah penggunaan batu bata merah sebagai material penyusunnya. Penamaan Candi Abang sendiri berasal dari kata abang dalam bahasa Jawa yang berarti merah, menggambarkan warna dari batu bata tersebut. Penggunaan batu bata merah sebagai material bangunan utama ini lebih khas pada candi-candi di Jawa Timur, sehingga candi ini menarik perhatian bagi orang yang ingin mengenal lebih jauh tentang sejarah dan arsitektur candi di Indonesia.
Selain itu, masyarakat lokal setempat percaya bahwa Candi ini dijaga oleh sosok Kyai Jagal yang memiliki badan besar dan berambut panjang. Kyai Jagal dianggap sebagai pelindung dari segala kerusakan, bahkan dikatakan mampu melindungi masyarakat pada zaman pendudukan Jepang.
Salah satu fenomena yang menjadi daya tarik lain bagi Candi ini adalah pada musim kemarau dan kering, candi ini akan tampak berwarna merah. Hal ini disebabkan oleh batu bata merah yang menjadi material penyusun candi. Bagi para wisatawan yang ingin melihat keindahan dan keunikan candi ini, tiket masuk dikenakan seharga Rp5.000 per orang dengan biaya parkir untuk kendaraan roda dua sebesar Rp2.000 dan untuk kendaraan roda empat sebesar Rp5.000.
Fasilitas dan Daya Tarik Lain di Sekitar Candi Abang
Saat mengunjungi Candi , wisatawan juga bisa mengunjungi situs bersejarah lain di sekitarnya, seperti Goa Jepang Jogotirto dan Goa Sentono. Goa Jepang Jogotirto adalah goa yang diyakini dibangun pada masa pendudukan Jepang, sementara Goa Sentono diperkirakan dibangun pada masa Kerajaan Mataram Kuno sebagai tempat bersemadi. Kedua goa ini menambah daya tarik wisata sejarah di kawasan Candi Abang yang bisa Anda kunjungi.
Fasilitas yang tersedia di memang masih terbatas. Terdapat hanya papan nama, lahan parkir, dan toilet. Namun, keunikan dan nilai sejarah yang ditawarkan oleh Candi Abang menjadi faktor utama yang membuat destinasi wisata ini tetap menarik dan patut dikunjungi saat berada di Yogyakarta.
Kesimpulan
Candi Abang adalah destinasi wisata yang wajib dikunjungi saat berwisata di Yogyakarta. Dengan nilai sejarahn dan keunikan arsitektur yang tidak dimiliki oleh situs candi lain. Tiket masuk dan biaya parkir kendaraan juga terjangkau, sehingga tidak akan menjadi beban bagi wisatawan.
Semoga dengan informasi yang telah disampaikan dalam artikel ini, Anda tertarik untuk mengunjungi Candi Abang dan menikmati wisata sejarah yang menarik di Yogyakarta ini. Jangan lupa untuk menjaga kelestarian situs candi ini agar nilai sejarah CandiĀ bisa terus dinikmati oleh generasi penerus kita. Selamat berwisata!